Allah dan Para Malaikat

Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat (mendo'akan kebaikan) bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia” [HR at-Tirmidzi (no. 2685) dan ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul kabiir” (no. 7912)].

Senin, 23 Desember 2013

8 Penyakit


Bismillahirrahmanirrahim.
Dari Abi Sa’id Al Khudri ra berkata : Pada suatu hari Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wassalam masuk masjid, tiba-tiba beliau bertemu dengan seorang Anshar yang sering dipanggil Aba Umamah. Beliau berkata: “ Wahai Abu Umamah! Kenapa aku lihat kamu duduk di masjid diluar waktu sholat?”Dia menjawab :” Kegelisahan yang sedang menggelayutiku dan hutang ya Rasulullah“. Beliau berkata: “Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah perkataan yang apabila diucapkan, Allah akan menghilangkan kegelisahan dari mu dan akan menghapus hutangmu?” Dia menjawab Tentu aku mau ya Rasulullah. Beliau pun berkata lagi: Ucapkanlah di pagi dan sore mu: „Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan…“Dia berkata: Akupun mempraktekkan do’a ini. Lalu Allah menghilangkan rasa gundahku dan menghapus hutang-hutangku“ (HR.Abu Dawud)
Doa
Alloohumma inni a’uudzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasal , wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min gholabatid-daini waqohrir-rijal (3x)
Artinya
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dan sifat pengecut dan bakhil, dan dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan orang.“ (Dibaca 3x)
Yang pertama Gelisah. Apabila orang gelisah pikirannyapun sudah tertumbuk , jalan untuk maju sudah tidak ada lagi. Padahal dalam kehidupan itu manusia tidak akan berjalan diatas jalan yang datar saja yang bertaburkan kembang. Kehidupan itu mendaki, menurun, melereng , berenang, melewati ombak dan gelombang.Itu pasti dalam hidup.
Kusut , tak ada kusut yang tak selesai
Keruh, tak ada keruh yang tak jernih

Apabila pikiran kita telah susah lebih dulu maka gelaplah jalan yang akan kita tempuh kemuka dalam kehidupan ini.
Yang kedua kita disuruh berlindung kepada Allah daripada Duka cita. Yang menyebabkan orang duka cita itu memang banyak, misalnya kehilangan barang yang disukai kematian orang yang disenangi, bahaya yang datang dengan tiba-tiba, orang yang ditunggu sudah lama tidak datang, barang yang dicari tak bertemu dll. Lalu tumbuh duka cita, kalau kesusahan menyebabkan soal yang kita hadapi jadi kusut maka kedukaan menyebabkan jalan yang kita tempuh jadi gelap. Ini 2 hal yang bisa menghambat dan menjadi rintangan bagi manusia didalam kehidupannya.
Lalu yang ketiga "Aku berlindung kepada Allah dari Lemah" . Lemah apa? Lemah pikiran. Tidak ada energi lagi, ga ada inisiativ lagi , menyerah saja, lemah. Belum dihadapi suatu soal hati lebih dulu lemah, merasa itu soal terlalu besar padahal kalau dihadapi tidak ada kusut yang tidak terselesaikan tidak ada keruh yang tidak terjernihkan, dan yang lebih berbahaya lagi
Yang keempat, apa ? Malas
Kalau sudah malas, apa yang akan dikerjakan lagi?, kita duduk dan termenung-menung dalam kemalasan lalu angan-angan banyak cita cita mati. Angan-angan hendak terbang padahal sayap tidak ada, angan-angan hendak mempunyai ini , hendak mempunyai itu, hendak mempunyai Mercedez Benz hendak mempunyai rumah besar tapi ikhtiar tidak ada, sebab itu ada pepatah dari orang tua kita dizaman dulu dikatakannya
Mati belanda karena pangkat
Mati cina karena kaya
Mati Melayu atau Indonesia karena angan angan

Ini dia angan-angan karena malas tadi. Berangan-angan.... berangan-angan tapi malas jadi tidak jadi dan itu juga membentuk kepada diri kita bahwa orang pemalas itu jalannya lunglai saja, matanya muram saja, tak jauh dia memandang.

Yang kelima dan nomor enam, "Dan aku berlindung kepada Engkau daripada Bakhil dan Pengecut". Ini lebih berbahaya lagi. Dikumpul kumpulkannya harta banyak-banyak, maksudnya tadi hendak menguasai harta itu, tetapi lama-lama dengan tidak disadarinya harta itulah yang menguasai dia. Dia menjadi bakhil. Siang malam tidak ada kesenangan, sibuk cari uang.... cari uang kemudian simpan banyak-banyak. Gunanya ya cuma untuk mengumpul itu saja akhirnya berapa banyaknya orang yang mengumpul harta banyak-banyak, faedahnya tidak didapatnya.

Yang nomor enam lebih jahat lagi, Pengecut. Pengecut ini menjadikan separuh dari kehidupan manusia menjadi gagal. Ada pepatah orang

kalau engkau berniaga atau berusaha meskipun modalmu tadinya tidak ada asal engkau berani itu lah modal utama dalam hidup 

Sesuai dengan pepatah Indonesia lama

Putuslah tali layang layang 
Robek kertas tangkai bingkai 
Hidup jangan mengepalang 
Tidak kaya keberanian pakai
Keberanian itu adalah modal. Sebab itu kalau orang rugi berniaga itu belum rugi, yang penting berani.
Karena perniagaan itu tidak saja beruntung, rugi juga kadang-kadang. Tapi kalau keberanian yang hilang separuh dari kekayaan tadi sudah habis. Walaupun masih banyak ada, tapi keberanian tidak ada separuh sudah habis. Akhirnya walaupun kekayaan besar tapi kepercayaan ilang itu namanya habis, tidak ada lagi walaupun berjuta yang tinggal didalam tangan tapi orang tak percaya, apa lagi artinya?
Sebab yang pertama kali modal itu keberanian menghadapi hidup
Yang ketujuh,"Dan aku berlindung kepada Engkau ya Illahi daripada Pengaruh Utang.
Itulah anak muda yang duduk disudut mesjid tadi yang dipengaruhi oleh utang. Sampai Rasulullah sendiripun mengatakan jagalah supaya sedapat dapatnya jangan sampai berhutang, tapi boleh saja berhutang tapi kalau ada keberanian untuk membayar, tapi kalau pengecut akan payah untuk membayar hutang.
Utang itu susah pada malam hari, mata tidak mau tidur dengan apa timbangan utang tadi, berapa utang tadi, berapa yang akan diterima, sehingga mata tidak mau tidur malam itu memikirkan utang
akhirnya kalau siang hari badan terasa hina, tak mau keluar dari rumah, kota yang besar, begitu banyak jalan. Ada yang jalan itu bertambah lama bertambah kecil jumlahnya, kalau orang lain mempunyai seratus macam jalan ia paling tinggi cuma 2 saja jalannya. Jalan dari rumahnya ketempat yang tertentu, yang lain dia tidak berani karena apa?, karena ada tempat dia berutang. Jadi dikatakan didalam hadits itu orang berutang malam tak mau tidur siang malu sama orang takut akan ditanyai, takut akan dicari, atau dia berbenam dirumah datang orang menunggu piutang dia bilangkan kepada pembantunya atau kepada anaknya, katakan bapak tidak ada dirumah. Anak yang bodoh atau pembantu yang bodoh menjawab pertanyaan, Mana bapak?, dia bilang, "tadi bapak bilang bapak tidak ada dirumah".
Lantas yang nomor delapan, kita tidak mempunyai lagi kemerdekaan diri buat menyatakan perasaaan kita, karena kita segan kepada orang , kita terlalu banyak berutang budi kepada nya, kita terlalu banyak mendapat hadiyah darinya , kita terlalu banyak dll. Sehingga mulut kita menjadi tertutup tak dapat bercakap lagi ditekan oleh hutang budi kepada orang tadi. Kemerdekaan diri sudah tidak ada lagi, inilah 8 perkara yang ditunjukkan oleh nabi Shalallahu 'alaih wassalam kepada pemuda yang duduk tadi.
Dapatlah kita mengambil pedoman dalam kehidupan kita sendiri bahwa yang amat penting lebih dahulu adalah kemerdekaan jiwa kalau sekiranya didalam negara yang telah merdeka kita mnyorakkan kemerdekaan dmana mana, tapi banyak orang yang lupa, negara nya telah merdeka, dirinya sendiri telah menjadi terjajah, bukan belanda karena belanda sudah lebih 60 tahun pergi meninggalkan negri ini dan bukan bengsa yang lain tapi penjajahan yang datang dari sifat sifat yang lemah yang kita katakan tadi.

Kesusahan, kalau kesusahan kita perturutkan , jalan yang kita tempuh menjadi buntu kita tak tau lagi kemana mau pergi , sehingga kusut itu benang tak tau lagi jalan keluar, padahal pangkal dari kesusahan itu bukan dari luar tapi dari dalam jiwa kita sendiri yaitu dalam dada kita sendiri

Duka cita

kalau duduk jangan termenung
kalau termenung riya pun tiba
kalau duduk jangan termenung
kalau termenung hatipun iba
Kalau hati sudah iba jalan tertumbuk sampai ada juga pepatah nenek moyang kita
hati yang marah mendorongkan
hati yang iba menjauhkan
sebab itu haruslah kita bersedia membersarkan jiwa kita sendiiri, kepala terangkat harga diri dijaga

Lemah dan Malas
Kelemahan ini ada juga bisa karena penyakit.
kenapa lemah saja, kenapa setiap perkerjaan yang dihadapi pesimis yang timbul sehingga timbul malas kalau perlu kita pergi kepada dokter terutama Psikiater, kita tanyai dimanasih kelemahan ini
karena kelemahan jiwa kemalasan, lemah dan malas itu dari jiwa pangkalnya. Ahli-ahli ilmu kesehatan yang telah mendalam mengetahui hubungan antara rohani dan jasmani, sehingga muncul ilmu yang dinamai Psykosomatik, menganalisa jiwa darimana seginya, maka timbul lemah, maka timbul malas. Disini kita memerlukan kuatnya energi sebab apabila manusia mempunyai jiwa yang besar pekerjaan yang besarpun dipandangnya kecil tapi jika manusia mempunyai jiwa yang kecil pekerjaan yang kecilpun dipandangnya besar. Maka orang orang yang lemah atau yang pemalas tidak dapat mengerjakan pekerjaan yang besar.
Bakhil 

Menerima mau banyak, mengeluarkan paling sedikit. Tadinya dia mneguasai harta akhirnya tanpa disadarinya dia yang di kuasai harta. Orang yang begini kerjaannya cuma mengumpul harta saja. Kumpul kan harta sebanyak-banyaknya kemudian Allah memanggilnya kembali ke akhirat mati tidak ada harta tadi yang dibawanya, tingal menjadi perselisihan diantara anak dan cucu. Dihari yang pertama anak tadi menangis ayahnya telah mati tapi dihari yang kedua dan ketiga dia tidak menangis lagi dia berpikir dimana kunci ditaruh ayah, dimana simpanan ayah, berapa peninggalan ayah, lalu mereka berkelahi. Ini karena ayah tadi bukhul , nikmatnya orang lain yang merasai dia sendiri sengasara diperintah oleh harta nya itu.

Pengecut

Dia berjalan malam hari, keliatan olehnya pohon kayu bergerak-gerak. Disangkanya itu hantu, lalu dia lari. lari terus..... bertambah lari bertambah takut, akhirnya dia pingsan karena sudah lari itu, dilihat tidak ada apa apa oleh orang yang berani. Ini adalah orang yang gagal didalam perjalanan hidup karena penakutnya karena pengecutnya itu. Padahal didalam keterangan agama sendiri, "jangan engkau merasa lemah jangan engkau merasa duka cita jangan engkau merasa pengecut, engkau tinggi kalau engkau beriman kepada Allah Subhanahu wata'ala. Dengan iman kepada Allah itu kita melihat alam dalam keindahan nya dalam kekecilannya, yang besar hanya Allah. Kita tidak takut karena tidak ada satu bahaya yang kan menimpa kepada diri kita kalau tidak Allah yang menentukan.

Pengaruh hutang

Alangkah kecilnya jiwa orang apabila dia telah berhutang kepada orang lain. Dibikin janji tanggal sekian akan dibayar, tanggalnya sudah dekat persediaan belum ada, kemudian timbul kecil jiwa.

Pengaruh orang lain kepada diri kita sendiri sehingga kita tidak berani lagi menyebut kebenaran tidak berani lagi mengatakan yang hak, lidah telah tertutup mulut telah penuh dengan air sehingga tak dapat dibuka lagi. Segan kita karena sudah terlalu banyak berhutang budi kepada orang walaupun sudah jelas perbuatan orang itu salah, kita tak berani lagi menegur dengan demikian timbulah didalam masyarakat, apa yang disebut dalam bahasa arab "munafik" yaitu lain di mulut lain dihati, hati mengatakan perbuatan orang ini salah tapi mulut mengatakan "baik bagus bapak".
Katakan yang benar walaupun pahit, ini murah untuk dikatakan tapi kalau jiwa sudah tertekan tidak berani menyebutnya lagi
Wallahu a'lam bish Showwab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar