Allah dan Para Malaikat

Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat (mendo'akan kebaikan) bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia” [HR at-Tirmidzi (no. 2685) dan ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul kabiir” (no. 7912)].

Jumat, 20 Desember 2013

BAHTERA RAHMATAN LIL'ALAMIN

BAHTERA RAHMATAN LIL'ALAMIN
 
Jangan tertipu dengan siang dan malam, jangan tertipu dengan kesusahan dan kesenangan, jangan tertipu dengan harta ataupun kemiskinan, jangan tertipu dengan segala kejadian. Karena Yang Maha memiliki kejadian yang akan datang adalah Allah subhanahu wata’ala,..

Yang Maha Tahu hanyalah Allah. Maha Tahu tentang kejadian esok, Maha Tahu dimana seseorang akan wafat, dan Dia masih terus melihat kita di setiap waktu dan saat, dan Dia Yang Maha Baik, Dialah Allah subhanahu wata’ala, Dialah Yang Maha Indah, Dialah Yang Maha Berkasih sayang, Dialah Yang Maha Lembut, Dialah Yang Maha memanggil setiap ruh dan jiwa untuk mencapai keluhuran.

Ingatlah hal itu Sahabat... Kita berusaha dengan segala kemampuan kita, tapi ingatlah bahwa semuanya ditentukan oleh Yang Maha Menentukan. Berusaha dan Berdzikir itu adalah hal terbaik yang kita jalankan dan itulah perbuatan orang yang paling beruntung, tiada orang yang paling beruntung melebihi orang yang banyak berdzikir...

Semakin lemah seseorang maka semakin sedikit ia berdzikir, dan semakin lemahlah ia diombang ambingkan siang dan malam. Ketika datang fitnah ia terguncang, datang pujian ia terguncang, datang kenikmatan ia terguncang, datang musibah ia terguncang, datang kepada teman ia terguncang, ada teman ia merasa bingung, tidak ada teman ia merasa bingung juga, sendiri ia merasa tidak enak, bersama teman ada saja masalah.

Terus muncul kegundahan karena jiwanya tidak mau mengikat dan menyambung hubungan dengan Allah subhanahu wata’ala.

Maka sambungkanlah jiwa kami dengan cahaya keindahan-Mu Ya Rabby..,
Sehingga kami menjadi kuat melewati samudera kehidupan yang dahsyat gelombangnya,
Kami tidak terombang ambingkan oleh ombak hingga timbul dan tenggelam didalam kehidupan yang kami lewati,
Tapi selamatkan kami di bahtera sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,
Jangan biarkan kami satu persatu sendiri di dalam perahu kecil yang sebentar terbalik kemudian timbul dan tenggelam,
Sebagian tenggelam dalam kemurkaan-Mu dan sebagian selamat dengan susah payah,
Maka naikkan kami pada bahtera terbesar rahmatan lil’alamin,

Adalah Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang Engkau tunjuk sebagai pembawa kesejukan dan kasih sayang-Mu,
Orang yang paling berbudi pekerti indah kepada muslim atau non muslim, kepada teman atau musuh, tidak ada orang yang lebih ramah yang kita ketahui di dunia ini melebihi nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sangat ramah bahkan kepada musuhnya...

Diriwayatkan didalam Sirah Ibn Hisyam, ketika Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari rumahnya, di saat itu Abu Jahl telah menunggu dari kejauhan. Ia telah menggali lubang agar Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam jatuh terperangkap kedalam lubang dan celaka, kemudian ia akan mentertawakan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata : “seorang Rasul terperangkap kedalam lubang, padahal ia mempunyai wahyu dari Tuhan tetapi tidak mengetahui ada perangkap di depannya“. Lubang sudah digali di depan pintu rumah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tetapi nabi tidak keluar, pintu diketok nabi tetap tidak keluar, diketok kedua kalinya nabi pun tidak keluar, kemudian pintu diketok untuk ketiga kalinya maka Rasulullah membuka pintu dan mengagetkan Abu jahl. Kemudian Abu Jahl kaget dan mundur akhirnya ia masuk sendiri kedalam lubang yang digalinya, lalu siapa yang ia minta pertolongan saat itu ? ialah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Teman-teman Abu Jahl yang menyaksikan Abu Jahl yang ingin mencelakakan nabi dari kejauhan, berhasil atau tidak. Maka ketika mereka melihat Abu Jahl yang terjatuh kedalam lubang itu, mereka pun lari takut kepada Nabi Muhammad dan tidak mau menolong Abu Jahl. Maka siapa yang akan menolongnya, siapa yang ia panggil ? Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia memanggil “Ya Muhammad !”, tidak salahkah ia menggali lubang untuk mencelakakan nabi Muhammad dan setelah terpuruk sendiri ia meminta bantuan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka tangan mulia itupun terulur untuk mengangkat tangan Abu Jahl, padahal itu musuhnya yang selalu menghalangi dakwah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi ia diangkat dan diselamatkan oleh sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, menyelamatkan Abu Jahl dari perangkap yang telah ia buat untuk mencelakakan dirinya, kenapa ? padahal jika nabi Muhammad membunuhnya maka berkuranglah satu orang yang menjadi penghalang dakwah, sudah jelas-jelas siang dan malam ia selalu memerangi dakwah sang Nabi di Makkah, biarkan saja jika ia mati dalam perangkap itu karena akan bertambah mudah dakwah sang nabi. Namun beliau shallallahu ‘alaihi wasallam ingin menyelamatkan orang yang paling jahat didalam dakwahnya, kalau bisa ia selamat dari kemurkaan Allah subhanahu wata’ala, kalau bisa ia selamat dari api neraka, maka beliau selamatkan Abu Jahl barangkali ia mendapatkan hidayah dan masuk Islam supaya ia selamat dari api neraka
, demikian indahnya nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar