Semoga
kisah pemuda ini bisa menjadi bahan renungan kita bersama. Seorang pemuda yang
shalih yang meninggalkan kemaksiatan karena takutnya kepada Allah Swt padahal
telah datang kepadanya waktu dan kesempatan. Sehingga Allah Swt pun tidak
menyia-nyiakan pengorbanannya dan menggantikannya dengan yang lebih baik dan
lebih mulia. Inilah dia kisahnya.
Ada
seorang pemuda yang pekerjaannya menjual kain. Setiap hari dia memikul
kain-kain dagangannya dan berkeliling dari rumah ke rumah. Pemuda ini memiliki
wajah yang sangat tampan dan bertubuh tegap sehingga setiap orang yang
melihatnya pasti menyukainya.
Pada
suatu hari ketika ia sedang menawarkan barang dagangannya, tiba-tiba ada
seorang wanita yang melihatnya. Begitu melihat pemuda tersebut wanita itupun
terpesona dan dia mempersilahkan pemuda tersebut masuk ke dalam rumahnya.
Timbullah
rasa cinta yang begitu besar dalam hati wanita tersebut. Lalu si wanita itu
berkata:”Aku memang memanggilmu tidak untuk membeli daganganmu, tetapi aku
memanggilmu karena kecintaanku kepadamu dan dirumah ini sekarang sedang
kosong”. Selanjutnya wanita tersebut membujuk dan merayunya agar mau berbuat
”sesuatu” dengan dirinya.
Pemuda
itu menolak, bahkan dia mengingatkan si wanita kepada Allah Swt dan
menakut-nakutinya dengan azab yang amat pedih disisi-Nya. Tetapi sayang,
nasihat itu tidak membuatnya takut bahkan semakin bertambah hasratnya pada
pemuda tersebut. Akhirnya, karena si pemuda itu tidak mau melakukan yang haram,
maka wanita itu mengancamnya dengan berkata:
”Bila
engkau tidak mau menuruti perintahku, aku akan berteriak kepada semua orang dan
akan aku katakan kepada mereka, bahwa engkau telah masuk ke dalam rumahku dan
ingin merenggut kesucianku. Dan mereka akan mempercayaiku karena engkau telah
berada dalam rumahku, dan sama sekali tidak mencurigaiku”
Setelah
si pemuda itu melihat betapa si wanita itu terlalu memaksanya untuk mengikuti
keinginannya berbuat dosa akhirnya dia berkata:”Baiklah, tapi apakah engkau
mengizinkanku untuk ke kamar mandi sebentar agar bisa membersihkan diri dulu?”
Betapa
gembiranya wanita itu mendengar jawaban ini, dia mengira bahwa keinginannya
sebentar lagi akan terpenuhi. Dengan penuh semangat dia menjawab: “Bagaimana
tidak, wahai kekasihku, ini adalah sebuah ide yang sangat bagus”
Kemudian
masuklah si pemuda ke kamar mandi, sementara tubuhnya gemetar karena takut
dirinya akan terjerumus dalam kubangan maksiat. Sebab, wanita itu adalah
perangkap setan dan tidak ada seorang laki-laki yang menyendiri bersama seorang
wanita kecuali setan akan menjadi pihak ketiga.
”Ya,
Allah apa yang harus kuperbuat? berilah aku petunjuk-Mu, Wahai Dzat yang dapat
memberi petunjuk bagi orang-orang yang sedang kebingungan”.
Tiba-tiba
timbullah ide dalam benaknya.
”Aku
tahu benar, bahwa termasuk salah satu kelompok yang akan dinaungi oleh Allah
Swt dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan saat itu kecuali
naungan-Nya adalah seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh wanita yang
mempunyai kedudukan tinggi dan berwajah cantik”.
Kemudian
dia berkata ”Aku takut kepada Allah” Dan aku yakin bahwa orang yang
meninggalkan sesuatu karena takut kepada-Nya pasti akan mendapat ganti yang
lebih baik…
Dan seringkali satu keinginan syahwat itu akan melahirkan penyesalan seumur hidup…
Apa yang akan aku dapatkan dari perbuatan maksiat ini selain Allah akan mengangkat cahaya dan nikmatnya iman dari hatiku…
Tidak..tidak..aku tidak akan mengerjakan perbuatan yang haram…tapi apa yang harus aku lakukan?
Apakah aku harus melemparkan diri dari jendela ini?
Tidak bisa, jendela ini tertutup rapat sekali, kalau begitu aku akan mengolesi tubuhku dengan kotoran yang ada di WC ini, dengan harapan bila nanti dia melihatku dalam keadaan begini dia akan jijik dan membiarkan aku pergi”.
Dan seringkali satu keinginan syahwat itu akan melahirkan penyesalan seumur hidup…
Apa yang akan aku dapatkan dari perbuatan maksiat ini selain Allah akan mengangkat cahaya dan nikmatnya iman dari hatiku…
Tidak..tidak..aku tidak akan mengerjakan perbuatan yang haram…tapi apa yang harus aku lakukan?
Apakah aku harus melemparkan diri dari jendela ini?
Tidak bisa, jendela ini tertutup rapat sekali, kalau begitu aku akan mengolesi tubuhku dengan kotoran yang ada di WC ini, dengan harapan bila nanti dia melihatku dalam keadaan begini dia akan jijik dan membiarkan aku pergi”.
Ternyata
memang benar, ia mengerjakan ide tersebut, dia mulai mengolesi tubuhnya dengan
kotoran -kotoran itu. Memang menjijikan, sambil menangis dia berkata ”Ya,
Rabbi, perasaan takutku kepada-Mu itulah yang mendorongku melakukan hal ini.
Karena itu karuniakanlah kepadaku kebaikan sebagai gantinya.”
Kemudian
ia keluar, tatkala wanita itu melihat pemuda tersebut dalam keadaan demikian,
si wanita itu berteriak: ”Keluar kau, hai orang gila! ”
Dia pun cepat-cepat keluar sambil membawa barang dagangannya. Sementara orang-orang di jalan tertawa melihatnya. Setibanya di rumah ia bernafas lega. Lalu menanggalkan pakaiannya, mandi dengan sebersih-bersihnya.
Dia pun cepat-cepat keluar sambil membawa barang dagangannya. Sementara orang-orang di jalan tertawa melihatnya. Setibanya di rumah ia bernafas lega. Lalu menanggalkan pakaiannya, mandi dengan sebersih-bersihnya.
Kemudian
apa yang terjadi??
Adakah Allah akan membiarkan hamba-Nya begitu saja?
Ternyata setelah ia selesai dari mandi, Allah memberikan karunia yang besar untuk dirinya. Allah memberikan untuknya aroma yang harum semerbak yang tercium dari tubuhnya. Semua orang dapat mencium aroma tersebut dari jarak beberapa meter.
Adakah Allah akan membiarkan hamba-Nya begitu saja?
Ternyata setelah ia selesai dari mandi, Allah memberikan karunia yang besar untuk dirinya. Allah memberikan untuknya aroma yang harum semerbak yang tercium dari tubuhnya. Semua orang dapat mencium aroma tersebut dari jarak beberapa meter.
Sampai
akhirnya ia mendapat julukan ”AL-MISKI” (yang harum seperti kesturi).
Subhanallah,
Allah telah mengganti bau kotoran yang dapat hilang dengan sekejap dengan aroma
kesturi yang tercium sepenjang masa. Ketika ia meninggal dan dikuburkan, mereka
tulis diatas kuburannya ”inilah kuburan Al-Miski” dan banyak orang yang
menziarahinya.
Pembaca
yang dirahmati Allah Swt,…Segala sesuatu yang engkau tinggalkan, pasti ada ganjarannya.
Begitupula larangan yang datang dari Allah Swt, bila engkau tinggalkan akan ada
ganjaran sebagai penggantinya”
Allah
akan memberikan ganti yang besar untuk sebuah pengorbanan yang kecil. Allahu
akbar!!!
Manakah
orang yang mau meninggalkan maksiat dan taat kepada Allah sehingga mereka
berhak mendapatkan ganti yang besar untuk pengorbanan kecil yang mereka
berikan:?
Tidakkah mereka mau menyambut seruan Allah, seruan Rasulullah dan seruan fitrah yang suci???
Tidakkah mereka mau menyambut seruan Allah, seruan Rasulullah dan seruan fitrah yang suci???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar